Posted on 04 Jul 2019
Lapangan Pelabuhan Syahbandar di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, seketika bagai lautan gemintang, Rabu (3/7) malam. Titik-titik cahaya bergerak ritmis seirama koor shalawat puluhan ribu orang yang berjejal memenuhi tempat tersebut.
Titik-titik cahaya itu berasal dari lampu senter ponsel para peserta acara Nelayan Juwana Bersholawat."Yang punya lampu flash, mari dinyalakan," ajak KH Hafidzul Hakim Noer, pemimpin Majelis Shawalat Syubbanul Muslimin asal Probolinggo, Jawa Timur.
Ajakan itu bersambut. Para peserta menyalakan lampu di ponselnya masing-masing. Menghadapkannya ke langit, dan menggoyangkannya seirama tabuhan rebana dan lantunan shalawat. Lirik-lirik shalawat yang dilantunkan para vokalis Syubbanul Muslimin, yakni Gus Azmi, Gus Sya'ban, dan Gus Ahkam, kompak ditirukan para peserta.
Bupati Pati Haryanto, yang menghadiri acara tersebut, menyebut lautan manusia yang memenuhi lapangan Syahbandar malam itu sebagai "Para Pecinta Shalawat".
"Kegiatan malam ini merupakan bagian dari rangkaian sedekah laut TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Bajomulyo Juwana. Puncak kegiatan, yakni malam ini, diisi dengan bersholawat bersama. Ini menunjukkan betapa kawula muda dan masyarakat secara umum sangat antusias terhadap perkembangan keagamaan," ujar Haryanto.
Bupati juga mengatakan, kegiatan yg digelar dalam rangka sedekah laut ini merupakan tradisi warga Desa Bajomulyo, Bendar, Trimulyo, Bumirejo, kedungpancing, dan sekitarnya. Tujuannya ialah mewujudkan rasa syukur kepada Allah karena setiap tahun diberikan rezeki yang melimpah dari hasil laut.
Haryanto berharap, melalui penyelenggaraan shalawat bersama, para nelayan, pemilik kapal, dan seluruh masyarakat yang menggantungkan penghidupan dari hasil laut dijauhkan dari malapetaka dan diberi keberkahan. "Kita memohon pada Allah, agar dengan bersyukurnya kita, para nelayan diberi kemudahan dalam melaut. Juga para pengusaha kapal semoga mendapat penghasilan berlebih," ujarnya.
Haryanto juga berpesan kepada masyarakat yang memiliki rezeki berlebih agar membantu golongan yang perlu perhatian lebih, antara lain anak yatim dan kaum dhuafa. Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga menyampaikan informasi yang disambut riuh sorak-sorai para peserta. "In syaa Allah, nanti dalam rangka peringatan hari jadi ke-696 Kabupaten Pati. di Alun-Alun kita datangkan Habib Syech," ujarnya menyebut tokoh shalawat ternama di tanah air.
Haryanto mengatakan, ia telah datang langsung ke kediaman Habib Syech untuk keperluan tersebut. "Alhamdulillah beliau menyanggupi. Mestinya saya sudah dikasih jadwal. Tapi terlalu dini, yaitu 17 Juli 2019. Sedangkan hari jadi Pati jatuh pada bulan Agustus. Sehingga kemudian saya minta waktu akhir Agustus atau awal September," jelas Haryanto. (fn1/FN /MK)