04:30:00, 01 Sep 2017 | 7 Tahun Lalu, 683 View
Banyaknya sekolah yang baru didirikan, disinyalir menjadi sebab menurunnya jumlah siswa di sejumlah SMK yang sudah lama berdiri. Bahkan, penurunan jumlah siswa mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu dikatakan Kepala SMK PGRI Tayu, Lukito. Dikatakannya, di lingkungan sekolah yang dipimpinnya terdapat sedikitnya 10 SMK lain. Di antaranya SMK Al Rido dan SMK AKN Marzuki. "Di utara itu ada lagi SMK yang di Kembang, kemudian SMK Japa (Jamaah Pasrah),"...
04:30:00, 02 Sep 2017 | 7 Tahun Lalu, 314 View
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kabupaten Pati akan meluncurkan program berbasis online. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksana Tugas (Plt) DPMPTST Sudiyono mengatakan, program tersebut dinamai dengan sistem pelayanan terpadu (Smiyandu). Diharapkan, akan mempermudah pemilik usaha maupun investor di Kabupaten Pati dalam mengurus perizinan. Lebih lanjut,...
04:30:00, 31 Agu 2017 | 7 Tahun Lalu, 266 View
KOTA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggelontorkan anggaran sebesar Rp 120 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana tersebut selain digunakan untuk menggelar uji kelayakan calon sekretaris daerah (Sekda), juga untuk seleksi pemetaan kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati Jumani melalui Kabid Formasi dan Jabatan Muh Saiful Ikmal mengatakan, dana tersebut memang cukup besar lantaran...
04:30:00, 31 Agu 2017 | 7 Tahun Lalu, 381 View
Keinginan Antonio Sis berwirausaha sangat kuat. Meski hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), tidak membuatnya patah semangat. Dari hobi otak-atik barang elektronik, kini ia mampu membuka toko sendiri. Mengenakan kaus warna hitam, seorang pria nampak fokus memperbaiki handphone (Hp). Di ruangan kecil yang penuh dengan berbagai barang elektronik itu, Antonio Sis memperbaiki berbagai macam alat elektronik. Mulai televisi, hp hingga komputer. Dari berbagai jenis barang elektronik, di...
04:30:00, 30 Agu 2017 | 7 Tahun Lalu, 314 View
WINONG – Para pelaku bisnis usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik sepi pembeli. Hal ini menyebabkan tidak sedikit perajin batik yang baru memulai usaha harus berhenti produksi karena tidak ada peminat. Salah satu perajin batik tulis Dwi Yuli Astutik mengatakan, untuk pesanan batik tidak ada lonjakan pesanan.Produk yang diproduksinya belum begitu di kenal oleh masyarakat. ”Dalam strategi pemasaran, kami telah melakukan variasi desain yang...