04:30:00, 15 Nov 2017 | 7 Tahun Lalu, 168 View
Sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas pecinta kopi Lereng Muria memiliki cara unik untuk mengedukasi masyarakat umum tentang semua hal yang berkaitan dengan kopi. Mereka membuat stand di even-even yang mendatangkan banyak massa. Biasanya mereka memilih tempat seperti di Stadion Joyo Kusumo atau di alun-alun Simpanglima Pati saat ada car free day (CFD). Komunitas yang diisi mulai dari petani, Produsen, pemilik Caffe kedai kopi dan peracik kopi itu memberi edukasi kepada masyarakat soal...
04:30:00, 27 Okt 2017 | 7 Tahun Lalu, 196 View
Sumber mata air di Kecamatan Jaken mulai menipis. Meski hujan beberapa waktu terakhir mulai turun, tetapi tidak berpengaruh pada sumber mata air warga setempat. Masyarakat juga kesulitan air, sehingga harus mengambil air yang diambil dari lahan pertanian menggunakan selang air. Dengan kondisi tersebut, warga yang bekerja sebagai petani harus membayar listrik bulanan 4 kali lipat dari biasanya. Pasalnya, para petani harus menghidupkan pompa air selama berjam-jam untuk...
04:30:00, 14 Nov 2017 | 7 Tahun Lalu, 181 View
Usaha membatik di Kecamatan Kayen terus berkembang. Seperti usaha batik yang ditekuni di Desa Durensawit ini. Para pembatik diarahkan membuat motif sejarah kehidupan tokoh yang legendaris yakni Saridin atau Syekh Jangkung. Hal ini dibuktikan dengan corak batik yang didominasi gambar kelapa, lele, jambu, pohon asem, duren dan daun jati. Asih Subekti, pembatik asal Desa Durensawit mengatakan, batik di desanya memiliki dua motif. Motif pertama ialah batik yang bergambar kelapa, jambu dan pohon...
04:30:00, 13 Nov 2017 | 7 Tahun Lalu, 184 View
Aliran Sungai Silugonggo yang berada di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Gabus kondisinya dipenuhi dengan tumpukan sampah berupa ranting pohon. Bahkan terlihat ada beberapa sampah botol dan plastik di sungai. Tak hanya itu, sungai yang pernah dikeruk beberapa tahun lalu itu, kini juga mengalami pendangkalan. Akibatnya, ketika intensitas hujan tinggi, rumah warga yang berdekatan dengan sungai tergenang air. Kepala Desa Banjarsari Edi Margiono membenarkan kondisi tersebut. Wilayah di desanya selalu...
04:30:00, 12 Nov 2017 | 7 Tahun Lalu, 86 View
Bukan hanya mampu mengurai gejolak di dalam diri, penulis asal Pati, Laksmi Anindya Cahyanti, mengaku menulis memberi banyak arti bagi kehidupannya. Lewat karyanya, ia juga bisa banyak berbuat bagi kepentingan sosial. Bermula dari kebiasaan menulis buku harian ketika duduk di SD, kemampuan menulis, Ami, begitu ia disapa, perlahan berkembang. Penulis produktif ini mulai menulis novel saat SMP. Berlanjut ketika SMA, dara kelahiran Denpasar 15 Oktober 1993 itu mulai melirik puisi. Dan semua...